Sabtu, 13 Desember 2014

COSPLAY HIJAB



Sudah tak asing lagi jika mendengar kabar tentang berkembangnya budaya-budaya asing yang menyita perhatian bahkan digandrungi oleh anak-anak muda. Seperti satu yang akan saya bahas ini. Mungkin memang akan sedikit asing bagi beberapa pembaca yang belum mengenal
tentang apa yang akan saya terangkan ini.


Saat melihat foto tersebut, apa yang ada dalam benak Anda? Ya, foto tersebut yang akan menjadi pembahasan kali ini. Cosplay Hijab. Itulah nama trend hijab sekarang yang mulai muncul di kalangan muslimah di beberapa negara. Cosplay sendiri berasal dari kata Costume Play yang berarti memainkan penampilan kita dengan aksesoris-aksesoris tertentu sehingga berpenampilan menyerupai seorang tokoh anime. Sekarang sudah tahu kan apa maksud dari Cosplay Hijab? Ya, berpenampilan menyerupai seorang tokoh anime namun tetap dalam kewajiban seorang muslimah, yaitu mengenakan hijab.

Seperti yang kita lihat dalam foto di atas. Wanita berhijab dengan gaya cosplaynya tersebut tampil dengan kostumnya yang unik dan sangat mirip dengan kostum tokoh anime kesayangan mereka. Baju warna-warni yang membuat mereka tampak ceria dan menyenangkan, serta wajah imut yang dihias oleh make-up. 

Menurut saya pribadi, hal seperti ini tidaklah terlalu buruk untuk para muslim penggemar anime. Karena meski mengidolakan tokoh-tokoh kartun Jepang tersebut, mereka tidak melupakan kewajiban mereka. Namun, di sisi lain, ungkapan kurang setuju dari diri saya lebih besar mengenai adanya trend seperti ini.

Dan di sinilah saya akan mengulas mengapa saya tidak mendukung gaya cosplay tersebut dengan sepenuh hati. Bukankah Islam telah memberikan kedudukan yang mulia bagi para wanita? Islam menuntut para muslimah untuk menutup aurat mereka dengan sempurna, termasuk mengulurkan khimar (kain kerudung) hingga ke dada mereka. Berpakaian longgar dan sederhana.Tidak memperlihatkan perhiasan-perhiasan mereka. Serta tidak berhias diri (ber make-up) seperti perempuan-perempuan pada zaman Jahiliyyah dulu. Perhiasan yang dimaksud di sini bukanah perhiasan seperti kalung dan cincin, tapi perhiasan tersebut yaitu lekukan tubuh wanita itu sendiri. Dan itu semua semata-mata hanya untuk melindungi mereka (kaum perempuan) dari kejahatan syahwat para lelaki.

Lalu coba Anda ihat kembali foto di atas. Apakah Anda yang tadinya mendukung sekarang justru berpaling? Wanita-wanita yang ber-cosplay tersebut belum menutup aurat mereka dengan sempura. Mereka  cantik di mata manusia semata. Bukan di mata Allah. Ajaran Al-Qur’an sudah sepatutnya kita amalkan dalam kehidupan kita dengan semurni-murninya. Kita tidak perlu mencampur-adukkan perintah Allah dengan budaya asing. Cukuplah Al-Qur’an di atas segalanya.





























0 komentar:

Posting Komentar