Sudah tak asing lagi jika mendengar kabar tentang berkembangnya budaya-budaya asing yang menyita perhatian bahkan digandrungi oleh anak-anak muda. Seperti satu yang akan saya bahas ini. Mungkin memang akan sedikit asing bagi beberapa pembaca yang belum mengenal
tentang apa yang akan saya terangkan ini.
Saat melihat foto tersebut, apa yang ada dalam benak Anda?
Ya, foto tersebut yang akan menjadi pembahasan kali ini. Cosplay Hijab. Itulah
nama trend hijab sekarang yang mulai muncul di kalangan muslimah di beberapa
negara. Cosplay sendiri berasal dari kata Costume Play yang berarti memainkan
penampilan kita dengan aksesoris-aksesoris tertentu sehingga berpenampilan
menyerupai seorang tokoh anime. Sekarang sudah tahu kan apa maksud dari Cosplay
Hijab? Ya, berpenampilan menyerupai seorang tokoh anime namun tetap dalam
kewajiban seorang muslimah, yaitu mengenakan hijab.
Seperti yang kita lihat dalam foto di atas. Wanita berhijab
dengan gaya cosplaynya tersebut tampil dengan kostumnya yang unik dan sangat mirip
dengan kostum tokoh anime kesayangan mereka. Baju warna-warni yang membuat
mereka tampak ceria dan menyenangkan, serta wajah imut yang dihias oleh
make-up.
Menurut saya pribadi, hal seperti ini tidaklah terlalu buruk
untuk para muslim penggemar anime. Karena meski mengidolakan tokoh-tokoh kartun
Jepang tersebut, mereka tidak melupakan kewajiban mereka. Namun, di sisi lain,
ungkapan kurang setuju dari diri saya lebih besar mengenai adanya trend seperti
ini.
Dan di sinilah saya akan mengulas mengapa saya tidak
mendukung gaya cosplay tersebut dengan sepenuh hati. Bukankah Islam telah
memberikan kedudukan yang mulia bagi para wanita? Islam menuntut para muslimah untuk
menutup aurat mereka dengan sempurna, termasuk mengulurkan khimar (kain
kerudung) hingga ke dada mereka. Berpakaian longgar dan sederhana.Tidak
memperlihatkan perhiasan-perhiasan mereka. Serta tidak berhias diri (ber
make-up) seperti perempuan-perempuan pada zaman Jahiliyyah dulu. Perhiasan yang
dimaksud di sini bukanah perhiasan seperti kalung dan cincin, tapi perhiasan
tersebut yaitu lekukan tubuh wanita itu sendiri. Dan itu semua semata-mata
hanya untuk melindungi mereka (kaum perempuan) dari kejahatan syahwat para
lelaki.
Lalu coba Anda ihat kembali foto di atas. Apakah Anda yang
tadinya mendukung sekarang justru berpaling? Wanita-wanita yang ber-cosplay
tersebut belum menutup aurat mereka dengan sempura. Mereka cantik di mata manusia semata. Bukan di mata
Allah. Ajaran Al-Qur’an sudah sepatutnya kita amalkan dalam kehidupan kita
dengan semurni-murninya. Kita tidak perlu mencampur-adukkan perintah Allah
dengan budaya asing. Cukuplah Al-Qur’an di atas segalanya.
0 komentar:
Posting Komentar