About

Sebutir pasir di pantai. Itu aku. Orang kecil dengan sekelumit kisah dan perjalanan hidup hasil rekaman Tuhan. Aku, Nanda Adninda Ufia. Aku bukan siapa-siapa. Melainkan hanya seorang siswa Sekolah Menengah Atas yang ingin berbagi sesuatu pada kalian. Berbagi tentang apa yang sedang kufikirkan. Tentang apa yang ingin kutuliskan. Dan tentang apa saja yang sebisa mungkin kutulis hanya untuk membuatku menyandang rasa bangga akan sebuah akun dalam situs blog yang sederhana ini.

Kini aku hanyalah seorang gadis yang mungkin belum tau banyak tentang apa-apa saja yang telah terjadi di kehidupan ini. Namun dengan bekal rasa takut dan bimbingan orang-orang di sekitar, aku berusaha menjadi lebih baik dan lebih baik lagi dari sebelumnya. Aku lahir dalam keadaan sehat dari rahim ibuku di sebuah desa kecil yang bernama Kaliwungu. Lebih tepatnya, tempat lahir yang juga merupakan tempat tinggalku tersebut berada tak jauh ari sebuah pantai, Ngebum, di Kabupaten Kendal.

Aku senang menulis. Oleh karena itu kenapa aku tertarik untuk masuk dalam dunia blogger ini. Aku hanya belajar dari seorang tokoh: penulis idolaku: Agnes Davonar, yang mana kesuksesannya merupakan hasil kedisiplinannya dalam menulis di dunia maya. Mungkin tulisanku tidaklah indah seperti apa yang kalian ingin baca, dan jauh dari kata sempurna. Sudah kubilang kalau aku hanya orang kecil dan berusaha untuk belajar menulis di sini. Jadi maafkan jika banyak kekeliruan dan redahnya nilai tulis dalam blog ini.

Saat ini, aku belajar untuk menggapai cita di SMA 1 Kendal, sebuah sekolah yang membuatku merasa bangga. Sekolah ini yang akan mendidikku dua tahun lebih kedepan. Sekolah ini yang akan menuntunku berjalan menuju suatu universitas untukku membahagiakan dan membalas pengorbanan orang tuaku. Sekolah ini pua yang sangat berjasa dalam menulis coretan kisah hidupku di masa remaja yang penuh warna ini.

Seperti orang pada umumnya, aku hidup ditemani segelintir masalah yang cukup membuatku pusing dan gelisah. Namun, selain mempunyai mereka yang hanya datang dan pergi dalam waktu tertentu, aku masih punya sahaat sejati yang selalu memperhatikanku. Selalu mengawasiku. Memperhatikanku. Mengingatkan ketika aku berbuat salah. Membahagiakan ketika aku berbuat benar. Dan menghukum ketika  aku berbuat salah. Siapa lagi kalau bukan Tuhan, Allah Swt. Dan Ia pula yang membuatku sadar untuk terus bersyukur atas nikmat yang telah Ia berikan, atas udara yang masih bisa kuhirup, atas kedua orang tua dan keluarga yang masih ada di sekitarku, serta teman-teman yang selalu menghiburku. Karena bagaimanapun, Ia akan tetap akan menghapus masalah-masalah kita jika kita dapat dengan sabar menghadapinya.

0 komentar:

Posting Komentar