Senin, 09 Februari 2015

Syar'i, Siapa Takut?


Senang sekali mendengar berita kalau ada teman yang ingin membeli khimar lebar warna putih dan krem (broken white).

Betapa tidak? Teman satu kelas saya, beberapa waktu yang lalu menitip untuk dibelikan khimar lebar dan tebal ukuran 120 cm x 120 cm dengan warna putih dan broken white yang seperti warna seragam sekolah kami. Senangnya saya kala itu, akan mempunyai teman yang berhijab syar’i di kelas.


Untuk akhwat dimanapun berada yang sebentar lagi akan belajar berjalan dalam kebenaran-Nya, atau masih bingung untuk memutuskan,  jika khimar barumu nanti memiliki bahan woolpeach/wolvis/wolvis (kebanyakan hijab syar’i menggunakan bahan ini karena tebal dan tidak terlalu berat) memang terasa cukup licin di kepala jika belum terbiasa menggunakannya. Atau mungkin Ukhti akan merasa gerah. Tapi Ukh, ketahuilah bahwa neraka jauh lebih panas daripada khimar yang kau gunakan nanti. Dan perlu Ukhti tahu, khimar yang lebar justru sebenarnya terasa dingin dan tidak gerah karena udara dapat masuk ke dalamnya yang  memiliki tempat untuk udara yang cukup sehingga kulit dapat bernafas. Apalagi jika diiringi dengan niat yang ikhlas.

Jangan khawatir jika khimarmu akan mengaburkan pandangan-pandangan baik teman-temanmu. Tak perlu risau jika ada yang mengataimu “ISIS”, cukuplah anggap bahwa ISIS adalah singkatan dari Istri Shalihah Idaman Suami. Atau “teroris”? Tak ada yang perlu dipermasalakan. Toh, Ukhti adalah muslimah baik-baik yang hanya ingin melaksanakan kewajiban yang telah ditetapkan oleh Allah S.W.T.. Dan, “ibu-ibu”? Jangan sedih Ukhti, bukankah kelak kita dan mereka benar-benar menjadi Ibu? Apalagi sindiran “sok suci” dan “sok alim”. Buat apa dipikirkan? Kita, kan, hanya ingin berusaha untuk taat pada perintah-Nya. Hijab syar’i yang panjang, lebar, dan tebal bukanlah menandakan bahwa kita lebih banyak pahalanya, lebih baik imannya, lebih tinggi ilmu agamanya, atau tak berdosa. Hijab syar’i adalah identitas seorang muslimah yang sebenarnya.

Jangan gelisah dengan semua komentar yang kau dapat, Ukhti. Itulah ujian dari-Nya. Tidakkah kau pernah mendengar bahwa Allah tak akan memberikan suatu ujian pada hamba-Nya yang tak mampu melewatinya? Ya, Ukhti hanya perlu untuk istiqamah. Tidak tergoyahkan dengan sekitar. Fokuskan niat Ukhti hanya untuk Allah semata. Mereka yang menertawakan hijab syar’imu kelak akan menangis di akhirat-Nya.

0 komentar:

Posting Komentar