Senin, 10 Maret 2014

Love, Live, Laugh

Cinta, Kehidupan, Tawa


Kau tahu. Tuhan menciptakan kita untuk menyembahnya. Kau tahu, kita dapat menyembah jika kita hidup. Dan di sini, kehidupan. Kau masuk ke dalamnya. Kau menjalaninya.
Dalam kehidupan inilah, kita mengembara. Berjalan. Lari. Panas dan terik, hujan dan dingin. Kita melaluinya. 

Hingga
pada suatu saat, kau tak sadar. Saat kau bertemu seseorang, lawan jenismu. Kau merasa aneh. Ada sesuatu yang membuatmu gelisah. Siapapun itu, yang kau tahu, hanya pada seorang yang menarik perhatianmu. Pada seorang yang mengelus hatimu. Pada seorang yang menggores tinta pada lembar putihmu. 

Cinta kah? Kadang terbesit pikiran seperti itu. Kau mulai memperbaiki penampilanmu. Kau bersikap manis kepadanya. Menganggap ia istimewa dari segalanya. Salahkah itu? TIDAK!

Namun coba kau fikir, dimana cinta yang harusnya lebih utama kau berikan pada Tuhanmu? Tuhan yang telah menciptakanmu? Lalu, orang tuamu? Masih adakah cintamu pada mereka? Kau pantas disebut bodoh jika kau lupa memberikan cinta pada mereka. Bukankah tidak selamanya kau akan menaruh rasa cinta pada orang yang menarik hatimu tersebut? Tapi bagaimana dengan Tuhanmu? Keluargamu? Bahkan sahabatmu?

Coba kau pilih, manakah yang lebih penting. Sahabatmu kah? Atau orang yang membuatmu jatuh cinta? Siapa yang lebih banyak memberikan tawa padamu? Siapa yang lebih sering menghiburmu? Siapa yang dengan sangat ikhlas mendengarkan curahan hati dan keluh kesahmu? Siapa yang rela menemanimu bahkan membantumu mengerjakan tugas yang kau sendiri malah mengerjakan? Siapa yang lebih sering berada di sampingmu, entah pada saat apapun itu. Siapa? Siapa mereka? 

Jika kau punya mereka, apakah kau masih merasa tak cukup bahagia? 
Kembali pada Tuhanmu. Kau tak perlu sibuk memikirkan tentang cinta. Kata sederhana yang sering menghantuimu. Bukankah Tuhan menciptakan makhluknya berpasang-pasang. Lalu, apalagi yang kau permasalhkan?

1 komentar: